PPendahuluan
HP adalah salah satu barang yang sering digadaikan karena mudah dinilai dan cepat dicairkan. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa sistem gadai syariah dan konvensional memiliki perbedaan besar, terutama dalam hal biaya.
Untuk memperjelas, mari kita lihat simulasi nyata: seorang nasabah menggadaikan HP dengan nilai taksiran Rp3 juta selama 3 bulan.
1. Simulasi di Gadai Konvensional
- Nilai pinjaman: Rp3.000.000
- Bunga: 2% per bulan (umumnya di lembaga gadai konvensional)
Perhitungan bunga:
Rp3.000.000 x 2% x 3 bulan = Rp180.000
Total pelunasan:
Rp3.000.000 + Rp180.000 = Rp3.180.000
2. Simulasi di Gadai Syariah
- Nilai pinjaman: Rp3.000.000
- Biaya penitipan (ujrah): Rp50.000 per bulan
Perhitungan ujrah:
Rp50.000 x 3 bulan = Rp150.000
Total pelunasan:
Rp3.000.000 + Rp150.000 = Rp3.150.000
3. Perbandingan Biaya
Aspek | Gadai Konvensional | Gadai Syariah |
|---|---|---|
Pokok Pinjaman | Rp3.000.000 | Rp3.000.000 |
Sistem Biaya | Bunga 2%/bulan | Ujrah (biaya titip) tetap |
Biaya 3 bulan | Rp180.000 | Rp150.000 |
Total Pelunasan | Rp3.180.000 | Rp3.150.000 |
Status dalam Islam | Riba (dilarang) | Halal (sesuai fatwa DSN-MUI No.25/2002) |
Transparansi | Bunga bisa bertambah | Biaya jelas sejak awal akad |
4. Kesimpulan Simulasi
Konvensional: Biaya lebih tinggi karena bunga dihitung dari pinjaman.
Syariah: Biaya lebih ringan dan tetap, hanya berupa ujrah.
Dari sisi spiritual, gadai syariah juga lebih menenangkan karena bebas riba dan diawasi oleh OJK serta Dewan Pengawas Syariah (DPS).
👉 Selisih biaya mungkin tampak kecil di angka Rp30.000, tapi untuk pinjaman lebih besar atau waktu lebih lama, selisihnya bisa sangat signifikan.
Penutup
Simulasi ini menunjukkan bahwa gadai syariah lebih murah, transparan, dan halal dibandingkan gadai konvensional. Dengan gadai syariah, nasabah tidak hanya mendapatkan dana cepat, tetapi juga kepastian biaya dan keberkahan dalam transaksi.
Pilih gadai syariah: ringan biayanya, halal transaksinya, tenang hasilnya.