Riba vs Bagi Hasil: Apa Bedanya ?

Dipublikasikan pada 03 Oct 2025

Pendahuluan

Dalam dunia keuangan, kita sering mendengar dua istilah yang kontras: riba dan bagi hasil. Riba identik dengan praktik keuangan konvensional yang dilarang dalam Islam, sedangkan bagi hasil menjadi ciri khas sistem ekonomi syariah. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami apa perbedaan mendasar antara keduanya.

Artikel ini akan membahas secara sederhana perbedaan antara riba dan bagi hasil agar lebih jelas mengapa sistem syariah lebih adil dan menenangkan.

 

1. Pengertian Riba

Riba adalah tambahan atau bunga yang dipungut atas pinjaman uang/barang tanpa dasar transaksi yang sah menurut syariah. Dalam praktiknya, riba membuat satu pihak diuntungkan secara pasti, sementara pihak lain terbebani.

Contoh:
Seseorang meminjam Rp1.000.000 dengan kewajiban mengembalikan Rp1.200.000 setelah 1 bulan. Tambahan Rp200.000 itu adalah riba.

Islam dengan tegas melarang riba, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 275:
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."

 

2. Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil adalah mekanisme pembagian keuntungan (atau kerugian) dari suatu usaha sesuai dengan kesepakatan antara dua pihak, yaitu pemilik modal dan pengelola usaha.

Dalam sistem syariah, akad yang digunakan bisa berupa:

  • Mudharabah: pemilik modal memberikan dana, pengelola menjalankan usaha, keuntungan dibagi sesuai nisbah (porsi) yang disepakati.

  • Musyarakah: kedua belah pihak sama-sama menyertakan modal, lalu keuntungan/kerugian dibagi sesuai kontribusi modal.

Contoh:
Pemilik modal memberikan Rp10.000.000 untuk usaha dagang. Disepakati nisbah 60:40. Jika usaha untung Rp2.000.000, maka pemilik modal mendapat Rp1.200.000 dan pengelola Rp800.000. Jika rugi, kerugian ditanggung sesuai kesepakatan, tanpa ada tambahan bunga.

 

3. Perbedaan Riba vs Bagi Hasil

Aspek

Riba (Bunga)

Bagi Hasil (Syariah)

Dasar hukum

Dilarang dalam Islam

Diperbolehkan, sesuai syariah

Bentuk imbalan

Tambahan bunga tetap, berapapun hasil usaha

Persentase dari keuntungan (nisbah)

Risiko

Ditanggung penuh oleh peminjam

Ditanggung bersama sesuai akad

Keadilan

Memberatkan salah satu pihak

Adil, karena proporsional dan disepakati bersama

Nilai spiritual

Mengandung dosa karena haram

Mengandung keberkahan karena halal

 

4. Mengapa Bagi Hasil Lebih Adil?

  • Tidak merugikan salah satu pihak: Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatan.

  • Mendorong kerja sama: Kedua pihak sama-sama berusaha agar usaha berjalan baik.

  • Sesuai syariah: Transaksi halal dan membawa keberkahan.

  • Transparan: Semua pihak tahu persis berapa porsi yang akan diterima.

 

Penutup

Perbedaan mendasar antara riba dan bagi hasil terletak pada cara memperoleh keuntungan. Riba memberi keuntungan sepihak dengan membebani pihak lain, sedangkan bagi hasil menekankan keadilan, kebersamaan, dan keberkahan.

Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih transaksi keuangan. Tinggalkan riba, pilih sistem bagi hasil yang halal dan menenangkan hati.

 

News Image